Tuesday, October 11, 2016

Perkembangan Fonologi

PERKEMBANGAN FONOLOGI
Tahun 1960 an sampai 1970 an menandai dimulainya kajian-kajian empiris tentang bahasa Indonesia mapun bahasa lain. Contoh karya-karya yang muncul antara lain:
  • Artikel tentang fonologibahasa jawa dan system fonem dan ejaan(1960) oleh Syamsuri. Ciri-ciri penelitian pada saat itu adalah dipengaruhi oleh gerakan deskriptifisme,menganut aliran neo Bloomfieldian dan bersifat behafioristik, ketat dalam metodologi dan menganut bahasa lisan menjadi objek utama.
  • Lalu pada tahun 1970 an masuk konsep fonem dan wawasan tentang unsure suprasegmental oleh Amran Halim, dan Hanslapoliwa dengan fonologi generatifnya. Namun, untuk mengetahui perkembangan mutakhir linguistic Indonesia saat ini diperlukan survey yang lebih mendalam.

a.       Pengertian fonologi
Menurut Kridalaksana(2002) dalam kamus linguistic, fonologi adalah bidang dalam linguistic yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya. Fonologi adalah bagian tata bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisis bunyi bahasa secara umum. Istilah fonologi ini berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu phone yang berati bunyi dan logos yang berarti tatanan, kata atau ilmu disebut juga tata bunyi. Akan tetapi,bunyi yang dipelajari dalam fonologi bukan bunyi sembarang bunyi, melainkan bunyi bahasa yang dapat membedakan arti dalam bahasa lisan atau pun tulis yang digunakan oleh manusia. Bunyi yang dipelajari dalam fonologi kita disebut dengan istilah fonem.
Fonem tidak memiliki makna, tapi peranannya dalam bahasa sangat penting karena fonem dapat membedakan makna. Misalnya saja fonem (L) dengan (R). jika kedua fonem berdiri sendiri, pasti kita tidak dapat menagkap makna. Akan tetapi lain halnya jika kedua fonem tersebut kita gabungkan dengan fonem lainnya seperti fonem (M), (A), Dan (H), maka fonem (L) dan (R) bisa membentuk makna /marah/ dan /malah/. Bagi orang Jepang kata marah dan malah mungkin mereka anggap sama karena dalam bahasa mereka tidak ada fonem (L) oleh karena itulah sangat penting bagi kita untuk mempelajari fonologi.
Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas empat macam.ada fonem yang benar-benar asli dari bahaasa Indonesia dan ada fonem yang berasal dari berbagai bahasa lainnamun penggunaannya sudah dibakukan. Menurut hierarki satuan bunyi, yang menjadi objek studinya, fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Secara umum fonetik biasanya dijelaskan sebagai cabang studi fonologi yang mempelajari bunyibahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.
Marilah kita lihat percakapan ini:
Orang I : apakah tugasmu hari ini?
Orang II: membuat resensi buku
Orang I : resensi buku? Buku siapa?
Orang II: ah, buku dalam bahasa arab
Orang I : dalam bahasa arab?
Orang II: ya, kita kan mahasiswa bahasa arab.
Dari percakapan sependek ini kita hanya mendengar deretan bunyi baik yang dikeluarkan oleh orang I maupun orang II. Bunyi-bunyi ini disebut, bunyi bahasa yang kebetulan kita mengerti, karena kita adalah penutur bahasa Indonesia. Seandainya ada orang Jerman yang kebetulan mendengar percakapan ini , pasti dia tidak mengerti bahasa Indonesia. Ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa tertentu menurut fungsinya, untuk membedakan makna leksikal disebut fonologi (PHONOLOGY). Di Amerika istilah fonologi disebut fonemik(PHONEMICS) sedangkan di Eropa disamping fonemik terdapat pula fonetik . jadi baik fonetik maupun fonemik di bicarakan dalam satu tataran yang disebut fonologi.


No comments:

Post a Comment