PERKEMBANGAN FONOLOGI
Tahun 1960
an sampai 1970 an menandai dimulainya kajian-kajian empiris tentang bahasa
Indonesia mapun bahasa lain. Contoh karya-karya yang muncul antara lain:
- Artikel tentang fonologibahasa jawa dan system
fonem dan ejaan(1960) oleh Syamsuri. Ciri-ciri penelitian pada saat itu
adalah dipengaruhi oleh gerakan deskriptifisme,menganut aliran neo
Bloomfieldian dan bersifat behafioristik, ketat dalam metodologi dan
menganut bahasa lisan menjadi objek utama.
- Lalu pada tahun 1970 an masuk konsep fonem dan
wawasan tentang unsure suprasegmental oleh Amran Halim, dan Hanslapoliwa
dengan fonologi generatifnya. Namun, untuk mengetahui perkembangan
mutakhir linguistic Indonesia saat ini diperlukan survey yang lebih
mendalam.
a.
Pengertian fonologi
Menurut
Kridalaksana(2002) dalam kamus linguistic, fonologi adalah bidang dalam
linguistic yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya. Fonologi
adalah bagian tata bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisis bunyi
bahasa secara umum. Istilah fonologi ini berasal dari gabungan dua kata Yunani
yaitu phone yang berati bunyi dan logos yang berarti tatanan, kata atau ilmu
disebut juga tata bunyi. Akan tetapi,bunyi yang dipelajari dalam fonologi bukan
bunyi sembarang bunyi, melainkan bunyi bahasa yang dapat membedakan arti dalam
bahasa lisan atau pun tulis yang digunakan oleh manusia. Bunyi yang dipelajari
dalam fonologi kita disebut dengan istilah fonem.
Fonem tidak
memiliki makna, tapi peranannya dalam bahasa sangat penting karena fonem dapat
membedakan makna. Misalnya saja fonem (L) dengan (R). jika kedua fonem berdiri
sendiri, pasti kita tidak dapat menagkap makna. Akan tetapi lain halnya jika
kedua fonem tersebut kita gabungkan dengan fonem lainnya seperti fonem (M),
(A), Dan (H), maka fonem (L) dan (R) bisa membentuk makna /marah/ dan /malah/.
Bagi orang Jepang kata marah dan malah mungkin mereka anggap sama karena dalam
bahasa mereka tidak ada fonem (L) oleh karena itulah sangat penting bagi kita
untuk mempelajari fonologi.
Fonem dalam
bahasa Indonesia terdiri atas empat macam.ada fonem yang benar-benar asli dari
bahaasa Indonesia dan ada fonem yang berasal dari berbagai bahasa lainnamun
penggunaannya sudah dibakukan. Menurut hierarki satuan bunyi, yang menjadi
objek studinya, fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Secara umum
fonetik biasanya dijelaskan sebagai cabang studi fonologi yang mempelajari
bunyibahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi
sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik adalah cabang studi
fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi
tersebut sebagai pembeda makna.
Marilah kita lihat percakapan ini:
Orang I : apakah tugasmu hari ini?
Orang II: membuat resensi buku
Orang I : resensi buku? Buku siapa?
Orang II: ah, buku dalam bahasa arab
Orang I : dalam bahasa arab?
Orang II: ya, kita kan mahasiswa
bahasa arab.
Dari
percakapan sependek ini kita hanya mendengar deretan bunyi baik yang
dikeluarkan oleh orang I maupun orang II. Bunyi-bunyi ini disebut, bunyi bahasa
yang kebetulan kita mengerti, karena kita adalah penutur bahasa Indonesia.
Seandainya ada orang Jerman yang kebetulan mendengar percakapan ini , pasti dia
tidak mengerti bahasa Indonesia. Ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa
tertentu menurut fungsinya, untuk membedakan makna leksikal disebut fonologi
(PHONOLOGY). Di Amerika istilah fonologi disebut fonemik(PHONEMICS) sedangkan
di Eropa disamping fonemik terdapat pula fonetik . jadi baik fonetik maupun
fonemik di bicarakan dalam satu tataran yang disebut fonologi.
No comments:
Post a Comment