HAL-HAL
TERKAIT FONOLOGI
A.
Fonem
Fonem adalah
kesatuan bunyi yang terkecil dan system bunyi-bunyi bahasa yang dapat berfungsi
sebagai pembeda makna. Dan fonem juga adalah merupakan objek kajian dalam ilmu
fonemik.
a.
Identifikasi Fonem
Untuk
mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah
satuan bahasa biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi , lalu
membandingkannya dengan satuan kata yang lain yang mirip dengan satuan bahasa
yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu mempunyai makna
yangberbeda maka dapat kita simpulkan bahwasannya bunyi tersebut adalahfonem.,
karena dia bisa atau berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa tersebut.
Misalnya, dalam bahasa Indonesia, kata ”tajam“ dengan “talam”. Keduanya
memiliki kemiripan bunyi bahkan jumlah bunyinya sama (lima bunyi).” Ternyata
perbedaannya hanya pada bunyi “J” dan “L”. maka dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa bunyi “J” dan “L” dalam bahasa Indonesia adalah fonem, karena
berfungsi dalam membedakan makna . dalam bahasa arab juga ditemukan adanya
fonem, misalnya pada “dhanun” dengan “dzanun” yang mempunyai arti berbeda yaitu
“dosa-dosa” dan ‘bulu ketiak”.
b.
Klasifikasi Fonem
Dalam kajian
fonologi, fonem dapat diklasifikasikan atas dua bagian , yaitu: fonem segmental
dan fonem supra segmental. Adapun yang di maksud dengan fonem segmental adalah
vocal dan konsonan dalam fonologi ataupun fonem-fonem yang berupa bunyi yang
didapat sebagai hasil segmentasi terhadap arus ujaran. Dan yang di maksud
dengan suprasegmental adalah jalinan atau susunan bunyi yang dapat membedakan
arti suatu kata dengan kata yang lain . sedangkan yang dimaksud dengan segmen
adalah satuan bahasa yang diabstraksikan dari suatu teks, misalnya fon atau
fonem sebagai suatu bunyi, morf atau morfem sebagai satuan gramatikal. Fon
adalah bunyi bahasa pada umumnya tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut
mempunyai fungsi sebagi pembeda makna atau tidak.
c.
Perubahan fonem
- Asimilasi dan disimilasi
Asimilasi
adalah peristiwa berubahnya sebuah bunyi menjadi bunyi yang lain sebagai akibat
dari bunyi yang ada dilingkungannya. Contohnya bunyi (p) berubah menjadi
bunyi(b). proses asimilasi menyebabkan dua bunyi yang berbeda menjadi sama,
sedangkan proses disimilasi perubahan itu menyebabkan dua buah fonem yang sama
menjadi berlainan. Contoh: kata cipta dan cinta berasal dari bahasa sansekerta
citta.
- Netralisasi dan arkifonem
Adanya bunyi
t pada posisi akhir kata yang dieja hard adalah hasil netralisasi, sedangkan
fonem d pada kata hard yang bisa berwujud t atau d dalam peristilahan
linguistic disebut arkifonem.
- Umlaut, ablaut, dan harmoni vocal
Umlaut
peruhan vocal menjadi lebih tinggi sebagai akibat dari vocal yang berikutnya
tinggi. Ablaut adalah perubahan vocal yang kita temukan dalam bahasa Indonesia
jerman untuk menandai berbagai fungsi gramatikal. Harmoni vocal adalah
keselarasan vocal.
- Kontraksi
Percakapan
yang cepat dalam situasi informal penutur menyingkat ujarannya. Contoh :tidak
tahu – n dak tahu.
- Metatesis dan epentesis
Proses
metatesis bukan mengubah bentuk fonem menjadi fonem yang lain. Melainkan
mengubah urutan fonem yang terdapat dalam suatu kata. Contoh: kata sapu, usap,
apus, suap, dll. Proses epentesis biasanya yang homorgan dengan lingkungannya,
disisipkan kedalam sebuah kata. Contoh : ada sampi di samping sapi.
A.
MANFAAT FONOLOGI DALAM PENYUSUNAN BAHASA
Ejaan adalah
peraturan penggambaran atau pelambangan bunyi ujar suatu bahasa. karena bunyi –
bunyi ujar adalah dua unsur, yaitu segmental dan suprasegmental, ejaan pun
menggambarkan atau melambangkan kedua unsur bunyi tersebut.
Perlambangan
unsur segmental bunyi ujar tidak hanya bagaimana melambangkan bunyi- bunyi ujar
dalam bentuk kata, frase, klausa, dan kalimat, bagaimana memenggal suku kata,
bagaimana menuliskan singkatan, nama orang, lambing-lambang teknis, keilmuan
dan sebagainya. Perlambangan unsur suprasegmental bunyi ujar menyangkut
bagaimana melambangkan tekanan, nada, durasi, jeda, dan intonasi. Perlambangan
unsur suprasegmental ini di kenal dengan istilah tanda baca atau pungtuasi.
Tata cara
penulisan bunyi ujar ini bisa memanfaatkan hasil kajian fonologi, terutama
hasil kajian fonemik terhadap bahasa yang bersangkutan. Oleh karena itu, hasil
kajian fonemik terhadap ejaaan suatu bahasa disebut ejaan fonemis.
Lucky Club Casino site review 2021 - Lucky Club
ReplyDeleteLucky Club has a comprehensive review of this UK casino. Check out all the games, jackpots, luckyclub promotions, banking methods, games, live casino