Tuesday, October 11, 2016

HAL-HAL TERKAIT FONOLOGI

HAL-HAL TERKAIT FONOLOGI
A.    Fonem
Fonem adalah kesatuan bunyi yang terkecil dan system bunyi-bunyi bahasa yang dapat berfungsi sebagai pembeda makna. Dan fonem juga adalah merupakan objek kajian dalam ilmu fonemik.
a.       Identifikasi Fonem
Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi , lalu membandingkannya dengan satuan kata yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu mempunyai makna yangberbeda maka dapat kita simpulkan bahwasannya bunyi tersebut adalahfonem., karena dia bisa atau berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa tersebut. Misalnya, dalam bahasa Indonesia, kata ”tajam“ dengan “talam”. Keduanya memiliki kemiripan bunyi bahkan jumlah bunyinya sama (lima bunyi).” Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi “J” dan “L”. maka dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bunyi “J” dan “L” dalam bahasa Indonesia adalah fonem, karena berfungsi dalam membedakan makna . dalam bahasa arab juga ditemukan adanya fonem, misalnya pada “dhanun” dengan “dzanun” yang mempunyai arti berbeda yaitu “dosa-dosa” dan ‘bulu ketiak”.
b.      Klasifikasi Fonem
Dalam kajian fonologi, fonem dapat diklasifikasikan atas dua bagian , yaitu: fonem segmental dan fonem supra segmental. Adapun yang di maksud dengan fonem segmental adalah vocal dan konsonan dalam fonologi ataupun fonem-fonem yang berupa bunyi yang didapat sebagai hasil segmentasi terhadap arus ujaran. Dan yang di maksud dengan suprasegmental adalah jalinan atau susunan bunyi yang dapat membedakan arti suatu kata dengan kata yang lain . sedangkan yang dimaksud dengan segmen adalah satuan bahasa yang diabstraksikan dari suatu teks, misalnya fon atau fonem sebagai suatu bunyi, morf atau morfem sebagai satuan gramatikal. Fon adalah bunyi bahasa pada umumnya tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagi pembeda makna atau tidak.
c.       Perubahan fonem
  1. Asimilasi dan disimilasi
Asimilasi adalah peristiwa berubahnya sebuah bunyi menjadi bunyi yang lain sebagai akibat dari bunyi yang ada dilingkungannya. Contohnya bunyi (p) berubah menjadi bunyi(b). proses asimilasi menyebabkan dua bunyi yang berbeda menjadi sama, sedangkan proses disimilasi perubahan itu menyebabkan dua buah fonem yang sama menjadi berlainan. Contoh: kata cipta dan cinta berasal dari bahasa sansekerta citta.
  1. Netralisasi dan arkifonem
Adanya bunyi t pada posisi akhir kata yang dieja hard adalah hasil netralisasi, sedangkan fonem d pada kata hard yang bisa berwujud t atau d dalam peristilahan linguistic disebut arkifonem.
  1. Umlaut, ablaut, dan harmoni vocal
Umlaut peruhan vocal menjadi lebih tinggi sebagai akibat dari vocal yang berikutnya tinggi. Ablaut adalah perubahan vocal yang kita temukan dalam bahasa Indonesia jerman untuk menandai berbagai fungsi gramatikal. Harmoni vocal adalah keselarasan vocal.
  1. Kontraksi
Percakapan yang cepat dalam situasi informal penutur menyingkat ujarannya. Contoh :tidak tahu – n  dak tahu.
  1. Metatesis dan epentesis
Proses metatesis bukan mengubah bentuk fonem menjadi fonem yang lain. Melainkan mengubah urutan fonem yang terdapat dalam suatu kata. Contoh: kata sapu, usap, apus, suap, dll. Proses epentesis biasanya yang homorgan dengan lingkungannya, disisipkan kedalam sebuah kata. Contoh : ada sampi di samping sapi.

A.    MANFAAT FONOLOGI DALAM PENYUSUNAN BAHASA
Ejaan adalah peraturan penggambaran atau pelambangan bunyi ujar suatu bahasa. karena bunyi – bunyi ujar adalah dua unsur, yaitu segmental dan suprasegmental, ejaan pun menggambarkan atau melambangkan kedua unsur bunyi tersebut.
Perlambangan unsur segmental bunyi ujar tidak hanya bagaimana melambangkan bunyi- bunyi ujar dalam bentuk kata, frase, klausa, dan kalimat, bagaimana memenggal suku kata, bagaimana menuliskan singkatan, nama orang, lambing-lambang teknis, keilmuan dan sebagainya. Perlambangan unsur suprasegmental bunyi ujar menyangkut bagaimana melambangkan tekanan, nada, durasi, jeda, dan intonasi. Perlambangan unsur suprasegmental ini di kenal dengan istilah tanda baca atau pungtuasi.
Tata cara penulisan bunyi ujar ini bisa memanfaatkan hasil kajian fonologi, terutama hasil kajian fonemik terhadap bahasa yang bersangkutan. Oleh karena itu, hasil kajian fonemik terhadap ejaaan suatu bahasa disebut ejaan fonemis.


1 comment:

  1. Lucky Club Casino site review 2021 - Lucky Club
    Lucky Club has a comprehensive review of this UK casino. Check out all the games, jackpots, luckyclub promotions, banking methods, games, live casino

    ReplyDelete