Model
Pembelajaran Consept Sentence
Metodologi mengajar adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah
lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling
berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan
dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
Agar tujuan pengajaran tercapai
sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui,
mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar.
Pengertian
Consepct sentence merupakan salah satu teknik dari cooperative Learning,dimana siswa belajar dengan kelompoknya untuk membuat beberapa kalimat sesuai dengan kata kunci yang telah diberikan oleh guru kepada siswa.Pembentukan kelompok didasarkan pada kartu kata yang dimiliki oleh setiap siswa.Setiap siswa membentuk satu kalimat yang telah dipelajari sebelumnya.Consecptsentence ini dibuat seperti games sehingga siswa bersemangat untuk memenangkan games ini.Setiap kelompok akan membahas pola kalimat yang telah diberikan oleh guru ,setelah diberikan batas waktu tertentu ,maka setiap kelompok harus mengirim wakil dari masing-masing kelompok sebanyak dua orang kedepan .Wakil dari kelompok diharuskan membuat beberapa dari kata kunci yang ada berdasarkan kata kunci yang telah diberikan
Proses kelompok terjadi ketika anggota kelompok mendiskusikan seberapa baik mereka mencapai tujuan dan memelihara kerjasama yang efektif. Para siswa perlu mengetahui tingkat-tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan efektivitas kerjasama yang telah dilakukan.
Untuk memperoleh informasi itu, para siswa perlu mengadakan perbaikan-perbaikan secara sistematis tentang bagaimana mereka telah bekerja sama sebagai satu tim, dalam hal :
Pengertian
Consepct sentence merupakan salah satu teknik dari cooperative Learning,dimana siswa belajar dengan kelompoknya untuk membuat beberapa kalimat sesuai dengan kata kunci yang telah diberikan oleh guru kepada siswa.Pembentukan kelompok didasarkan pada kartu kata yang dimiliki oleh setiap siswa.Setiap siswa membentuk satu kalimat yang telah dipelajari sebelumnya.Consecptsentence ini dibuat seperti games sehingga siswa bersemangat untuk memenangkan games ini.Setiap kelompok akan membahas pola kalimat yang telah diberikan oleh guru ,setelah diberikan batas waktu tertentu ,maka setiap kelompok harus mengirim wakil dari masing-masing kelompok sebanyak dua orang kedepan .Wakil dari kelompok diharuskan membuat beberapa dari kata kunci yang ada berdasarkan kata kunci yang telah diberikan
Proses kelompok terjadi ketika anggota kelompok mendiskusikan seberapa baik mereka mencapai tujuan dan memelihara kerjasama yang efektif. Para siswa perlu mengetahui tingkat-tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan efektivitas kerjasama yang telah dilakukan.
Untuk memperoleh informasi itu, para siswa perlu mengadakan perbaikan-perbaikan secara sistematis tentang bagaimana mereka telah bekerja sama sebagai satu tim, dalam hal :
• Seberapa baik tingkat pencapaian
tujuan kelompok
• Bagaimana mereka saling membantu satu sama lain
• Bagaimana mereka bersikap dan bertingkah laku positif untuk memungkinkan setiap individu dan kelompok secara keseluruhan menjadi berhasil, dan
• Apa yang mereka butuhkan untik melakukan tugas-tugas yang akan datang supaya lebih berhasil.
• Bagaimana mereka saling membantu satu sama lain
• Bagaimana mereka bersikap dan bertingkah laku positif untuk memungkinkan setiap individu dan kelompok secara keseluruhan menjadi berhasil, dan
• Apa yang mereka butuhkan untik melakukan tugas-tugas yang akan datang supaya lebih berhasil.
Ciri-ciri
Siswa dibentuk kelompok heterogen dan membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan.
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan tujuan.
2. Guru menyajikan materi secukupnya.
3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang secara heterogen.
4. Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi/ topik yang disajikan.
5. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
6. Hasil diskusi kelompok didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu guru.
7. Kesimpulan.
Kelebihan:
1. Lebih memahami kata kunci dari materi pokok pelajaran.
2. Siswa yang lebih pandai mengajari siswa yang kurang pandai.
Kekurangan:
1. Hanya untuk mata pelajaran tertentu.
2. Untuk yang pasif mengambil jawaban dari temannya.
Siswa dibentuk kelompok heterogen dan membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan.
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan tujuan.
2. Guru menyajikan materi secukupnya.
3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang secara heterogen.
4. Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi/ topik yang disajikan.
5. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
6. Hasil diskusi kelompok didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu guru.
7. Kesimpulan.
Kelebihan:
1. Lebih memahami kata kunci dari materi pokok pelajaran.
2. Siswa yang lebih pandai mengajari siswa yang kurang pandai.
Kekurangan:
1. Hanya untuk mata pelajaran tertentu.
2. Untuk yang pasif mengambil jawaban dari temannya.
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-consept-sentence.html#ixzz2uZbLHxbH
Model
Pembelajaran Complete Sentence
1. Pengertian
Model pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran mudah dan sederhana di mana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia.
Model pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran mudah dan sederhana di mana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia.
Langkah-langkah pembelajarannya
sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru Menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya.
3. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.
4. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
5. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
6. Siswa berdiskusi secara berkelompok.
7. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti atau hafal.
8. Kesimpulan.A
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru Menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya.
3. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.
4. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
5. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
6. Siswa berdiskusi secara berkelompok.
7. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti atau hafal.
8. Kesimpulan.A
2. Prinsip/ ciri-ciri Complete
sentence
a. Soal yang disampaikan berupa kalimat yang belum lengkap, sehingga makna/ arti kalimat tersebut belum dapat dimengerti
b. Kalimat yang banyak dan saling berkaitan dalam sebuah paragrap, dan belum sempurna serta belum dimengerti maknanya
c. Kalimat dapat dilengkapi dengan pilihan kata yang disediakan
d. Harus diisi dengan kata-kata tertentu, misal istilah keilmuan/ kata asing.
e. Jawaban dari kalimat yang belum lengkap itu sudah disediakan
a. Soal yang disampaikan berupa kalimat yang belum lengkap, sehingga makna/ arti kalimat tersebut belum dapat dimengerti
b. Kalimat yang banyak dan saling berkaitan dalam sebuah paragrap, dan belum sempurna serta belum dimengerti maknanya
c. Kalimat dapat dilengkapi dengan pilihan kata yang disediakan
d. Harus diisi dengan kata-kata tertentu, misal istilah keilmuan/ kata asing.
e. Jawaban dari kalimat yang belum lengkap itu sudah disediakan
3. Kelebihan/kekurangan model
pembelajaran complete sentence
a. Kelebihan
1. Mudah dibuat guru, hanya dengan menghilangan satu kata dalam kalimat
2. Siswa tidak perlu menjelaskan jawabannya, hanya perlu memadukan rumpang/tidak jawabannya.
3. Siswa diajarkan untuk mengerti dan hafal mengenai materi
a. Kelebihan
1. Mudah dibuat guru, hanya dengan menghilangan satu kata dalam kalimat
2. Siswa tidak perlu menjelaskan jawabannya, hanya perlu memadukan rumpang/tidak jawabannya.
3. Siswa diajarkan untuk mengerti dan hafal mengenai materi
b. Kekurangan
1. Guru kurang kreatif dan inovasi dalam membuat soal
2. Siswa kurang terpacu mencari jawaban karena hanya cukup menebak kata, karena biasanya hanya kata hubung.
3. Kurang cocok untuk dipergunakan dalam setiap bidang studi.
1. Guru kurang kreatif dan inovasi dalam membuat soal
2. Siswa kurang terpacu mencari jawaban karena hanya cukup menebak kata, karena biasanya hanya kata hubung.
3. Kurang cocok untuk dipergunakan dalam setiap bidang studi.
4. Kesimpulan
Model pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran yang sederhana di mana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia. Model pembelajaran ini sebenarna mempermudah guru namun terkadang gurunya kurang inovatif dan kreatif dalam membuat soalnya. Dan siswanya kurang terpacu untuk mencari jawabannya karena hanya tinggal menebak kaata-kata yang rumpang yang jawabannya telah disediakan.
Model pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran yang sederhana di mana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia. Model pembelajaran ini sebenarna mempermudah guru namun terkadang gurunya kurang inovatif dan kreatif dalam membuat soalnya. Dan siswanya kurang terpacu untuk mencari jawabannya karena hanya tinggal menebak kaata-kata yang rumpang yang jawabannya telah disediakan.
No comments:
Post a Comment