Thursday, August 6, 2020

TARI KIPAS PAKARENA


Tari Kipas Pakarena merupakan kesenian tari yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa.

Kisahnya berawal dari perpisahan antara penghuni Boting Langi (negeri khayangan) dan penghuni Lino (bumi) pada zaman dahulu. Konon, sebelum berpisah, penghuni Boting Langi sempat mengajarkan kepada penghuni Lino cara menjalani hidup, seperti bercocok tanam, beternak, dan berburu.

Cerita itu diabadikan dalam gerakan tarian. Makna gerakan tari Kipas Pakarena, seperti gerakan berputar searah jarum jam, melambangkan siklus hidup manusia. Gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawah dan kadang di atas. Cara menari yang lembut mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh, dan hormat. Secara keseluruhan gerakan tari ini mengungkapkan rasa syukur.

SIAP MENGHADAPI MUSIM HUJAN

SIAP MENGHADAPI MUSIM HUJAN (HALAMAN 30)

Siap Menghadapi Musim Hujan

 

 

Musim hujan hampir tiba. Warga desa Kambung Babakan berdiskusi untuk melakukan kerja bakti. Meraka berencana membersihkan selokan. Mereka sepakat ketika selokan bersih, warga tidak akan kebanjiran. Pagi itu, semua warga terlihat sangat bersemangat membersihkan selokan. Pak Sammy dan Pak Udin sibuk mengambil sampah yang ada di dalam selokan. Pak Made dan Pak Udin memastikan saluran selokan lancar. Pak Nur mengambil sampah-sampah dan meletakkannya di

gerobak sampah.

 

Setelah kerja bakti selesai, warga berkumpul untuk menikmati teh hangat dan pisang goreng. Makanan tersebut dimasak oleh ibu-ibu. Mereka senang karena selokan desa sudah bersih. Kini, mereka siap jika musim hujan tiba.

 

***

Diskusikan pertanyaan berikut.

 

1. Apa yang dilakukan warga desa Kampung Babakan? 

 

2. Mengapa mereka melakukan kerja bakti? 

 

 

3. Apakah warga desa mempunyai sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan? Jelaskan.

 

 

4. Apa manfaat sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan bagi warga kampung babakan? 

 

 

5. Apa yang akan terjadi jika warga tidak mempunyai sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan?